Perubahan
lithosfer yang akan dibahas di sini adalah perubahan yang mengarah pada
kerusakan di muka bumi yang dinamakan juga sebagai degradasi. Degradasi di sini
artinya penurunan kualitas maupun perusakan lahan. Degradasi lahan selain
akibat proses alam itu sendiri seperti terjadinya erosi dan masswasting, lebih
banyak dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang kurang memperhatikan kelestarian
lingkungan. Banjir, longsor, kekeringan, pencemaran adalah bahaya yang selalu
mengancam, akibat ulah manusia di dalamnya. Padahal dampaknya sangat besar
terhadap kehidupan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dampak erosi tanah dapat dirasakan langsung di daerah tempat terjadinya, antara lain sebagai berikut:
·
Hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur, sehingga penjangkaran
(pencengkraman) akar tanaman tidak ada lagi. Selain itu, unsur-unsur hara juga
ikut terhanyutkan. Akibatnya tanah tidak subur lagi dan berkembang menjadi
tanah yang tandus.
·
Akibat selanjutnya adalah produksi pertanian menurun. Pengelolaan pertanian
menjadi lebih mahal karena banyak pupuk yang harus dibeli dalam rangka
mengembalikan produktivitasnya.
·
Jika biaya produksi pertanian menjadi tinggi, maka menjadikan kemiskinan
bagi para petani.
·
Semakin berkurangnya alternatif pengusahaan lahan, sebab jenis tanaman yang
dapat tumbuh semakin terbatas.
·
Karena lahan garapannya sudah tidak subur, maka petani akan membuka hutan
untuk dijadikan sebagai lahan garapan baru. Hal ini sangat berbahaya untuk
terjadinya erosi kembali.
·
Hutan semakin gundul dan erosi terus terjadi, akibatnya sumber air tanah
semakin berkurang karena infiltrasi air tidak terjadi lagi. Selanjutnya, air
limpasan semakin banyak dan mengakibatkan bahaya banjir di bagian hilir.
Selain dampaknya dirasakan langsung di tempat
terjadinya, juga akan dirasakan oleh daerah-daerah yang ada di luarnya, seperti
terjadi pendangkalan waduk, sungai, dan badan airnya. Dengan demikian, tanah
tidak mampu lagi menampung air yang masuk sehingga timbul bencana banjir di mana-mana.
Degradasi lahan dapat terjadi di lingkungan kota maupun pedesaan.
Proses
degradasi lahan dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung
maupun tidak langsung. Terjadinya proses erosi dapat menyebabkan tanah menjadi
tidak subur sehingga tidak dapat ditanami. Akibatnya produksi pertanian akan
menurun dan biaya produksi akan meningkat karena perlu penanganan khusus,
misalnya petani harus menggunakan pupuk. Jika biaya produksi pertanian tinggi
dan hasilnya menurun berimbas terhadap petani akan merugi. Dampak degradasi
lahan juga dapat terjadi di lingkungan kota maupun desa. Kerusakan
lingkungan yang terjadi di kota disebabkan salah satu karena besarnya arus
urbanisasi. Kebiasaan penduduk membuang sampah di mana-mana menjadi kebiasaan
buruk masyarakat perkotaan. Minimnya daur ulang sampah di kota mengakibatkan
bermacam-macam kerusakan.
Diantaranya tidak tersedianya air minum dan tempat tinggal yang bersih. Hal
tersebut dapat menyebabkan terjangkitnya berbagai macam penyakit seperti kolera
dan demam berdarah. Kerusakan lingkungan kota lainnya adalah terjadinya
banjir dan kenaikan jumlah penduduk yang mengakibatkan meningkatnya
pengangguran dan kriminalitas. Sedangkan kerusakan lingkungan di pedesaan
terlihat adanya perluasan lahan pertanian dengan cara-cara yang tidak tepat,
seperti penebangan hutan secara liar. Hutan mempunyai fungsi sebagai pelindung
tanah. Ketika hutan berfungsi lagi maka terjadilah erosi yang sangat merugikan
bagi masyarakat di sekitarnya.
Proses
erosi yang tinggi akan mengakibatkan sedimentasi yang tinggi pula ditempat
lain. Terakumulasinya sedimen di daerah danau atau waduk tempat lain
mengakibatkan pendangkalan secara cepat sehingga dapat merusak ekositemnya
disamping proses pelumpuran yang cepat. Selain itu
proses pelumpuran yang cepat di daerah pantai dapat menyebabkan buruk bagi
kehidupan disekitarnya, sehingga membahayakan dan terjadi kerusakan terumbu
karang dan tempat ikan bertelur yang berampak buruk pula bagi kehidupan manusia
dan pembangunan.
Pembangunan disamping akan menghasilkan manfaat juga akan membawa resiko (dampak negatip). Keduanya harus di perhitungkan secara seimbang. Dampak negatip harus kita hilangkan atau kita metigasi menjadi seminim mungkin. Kegiatan pembangunan sering akan membawa dampak terhadap degradasi lahan, yang akan mengancam terhadap keberlanjutan usaha tani dan pencapain swasembada pangan ataupun kecukupan pangan. Dampak terhadap degradasi lahan meliputi: terjadinya erosi, ketimpangan hara, pencemaran lingkungan, dan degradasi akibat galian C dan alih fungsi lahan. Upaya untuk mengatasi degradasi lahan tersebut dapat dilakukan upaya strategis antara lain: konservasi dan rehabilasi lahan, pola usaha tani konservasi, agroforestry, multipelcroping, pertanian organik ramah lingkungan, pertanian terpadu, dan upaya pencegahan alih fungsi lahan pertanian.
Pembangunan disamping akan menghasilkan manfaat juga akan membawa resiko (dampak negatip). Keduanya harus di perhitungkan secara seimbang. Dampak negatip harus kita hilangkan atau kita metigasi menjadi seminim mungkin. Kegiatan pembangunan sering akan membawa dampak terhadap degradasi lahan, yang akan mengancam terhadap keberlanjutan usaha tani dan pencapain swasembada pangan ataupun kecukupan pangan. Dampak terhadap degradasi lahan meliputi: terjadinya erosi, ketimpangan hara, pencemaran lingkungan, dan degradasi akibat galian C dan alih fungsi lahan. Upaya untuk mengatasi degradasi lahan tersebut dapat dilakukan upaya strategis antara lain: konservasi dan rehabilasi lahan, pola usaha tani konservasi, agroforestry, multipelcroping, pertanian organik ramah lingkungan, pertanian terpadu, dan upaya pencegahan alih fungsi lahan pertanian.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking